Silsilah Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat
- Ki Ageng Pamanahan ; Menerima tanah perdikan Mataram dari Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya)
- Panembahan Senopati (Raden Sutawijaya) 1587-1601 ; Menjadikan Mataram sebagai kerajaan merdeka
- Panembahan Hanyakrawati/ Panembahan Seda Krapyak (Raden Mas Jolang) 1601-1613
- Adipati Martapura (1613 menjabat selama 1 hari)
- Sultan Agung (Raden Mas Rangsang/ Prabu Hanyakrakusuma) 1613-1645
- Amangkurat I (Sinuhun Tegal Arum) 1645-1677
- Amangkurat II (Pendiri Kartasura) 1680-1702
- Amangkurat III (Dibuang VOC ke Srilangka)
- Pakubuwana I (Pernah memerangi dua raja sebelumnya; juga dikenal dengan nama Pangeran Puger) 1705-1719
- Amangkurat IV (Leluhur raja-raja Surakarta dan Yogyakarta)1719-1726
- Sri Sultan Hamengku Buwono I (Pendiri Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat)
Didirikan oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1755 :
1. Sri Sultan Hamengku Buwono I
(6 Agustus 1717 – 24 Maret 1792) terlahir dengan nama Bendara Raden Mas (BRM) Sujana. Sri Sultan Hamengku Buwono I dianugrahi gelar pahlawan nasional pada peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2006
2. Sri Sultan Hamengku Buwono II
(7 Maret 1750 – 2 Januari 1828) atau terkenal pula dengan nama lainnya Sultan Sepuh, dengan nama kecil Raden Mas Sundoro
3. Sri Sultan Hamengku Buwono III
(1769 – 3 November 1814) Terlahir dengan nama Raden Mas Surojo
4. Sri Sultan Hamengku Buwono IV
(3 April 1804 – 6 Desember 1822) sewaktu kecil bernama Raden Mas Ibnu Jarot
5. Sri Sultan Hamengku Buwono V
(25 Januari 1820 – 1826 dan 1828 – 4 Juni 1855) bernama Raden Mas Menol. Dinobatkan sebagai raja di Kasultanan Yogyakarta dalam usia 3 tahun. Dalam memerintah beliau dibantu dewan perwalian yang antara lain beranggotakan Pangeran Diponegoro sampai Tahun 1838. Beliau mangkat pada tahun 1855 tanpa meninggalkan putra yang dapat menggantikannya dan tahta diserahkan pada adiknya.
6. Sri Sultan Hamengku Buwono VI
(19 Agustus 1821 – 20 Juli 1877) adalah adik dari Sri Sultan Hamengku Buwono V. Terlahir dengan nama Raden Mas Mustojo
7. Sri Sultan Hamengku Buwono VII
(4 Februari 1839 – 30 Desember 1931) Nama aslinya adalah Raden Mas Murtejo. Naik tahta menggantikan ayahnya sejak 1877. Pada masa pemerintahannya, banyak didirikan pabrik gula di Yogyakarta, yang seluruhnya berjumlah 17 buah. Setiap pendirian pabrik memberikan peluang kepadanya untuk menerima dana sebesar Rp 200.000,00. Hal ini mengakibatkan Sultan sangat kaya sehingga sering dijuluki Sultan Sugih
8. Sri Sultan Hamengku Buwono VIII
(3 Maret 1880 – 22 Oktober 1939) atau Raden Mas Sujadi. Pada masa Hamengkubuwono VIII, Kesultanan Yogyakarta mempunyai banyak dana yang dipakai untuk berbagai kegiatan termasuk membiayai sekolah-sekolah kesultanan. Putra-putra Hamengkubuwono VIII banyak disekolahkan hingga perguruan tinggi, banyak diantaranya di Belanda. Salah satunya adalah GRM Dorojatun, yang kelak bertahta dengan gelar Hamengkubuwono IX, yang bersekolah di Universitas Groningen.
9. Sri Sultan Hamengku Buwono IX
(12 April 1912 – Washington DC, 1 Oktober 1988) Adalah salah seorang raja yang pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin. Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden RI. Lahir dengan nama Raden Mas Dorojatun.
10. Sri Sultan Hamengku Buwono X
11. (2 April 1945 – Sekarang) adalah raja yang memimpin kasultanan Ngayogyakarta menggantikan ayahnya ((HB IX) dan Gubernur DIY sejak tahun 1988. Sri Sultan Hamengku Buwono X lahir dengan nama BRM Herjuno Darpito. Setelah dewasa bergelar KGPH Mangkubumi dan setelah diangkat sebagai putra mahkota diberi gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Hamengku Negara Sudibyo Rajaputra Nalendra in Mataram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar